Secara etimologis, kata “sosiologi” berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius yang artinya kawan, dan Logos yang artinya ilmu pengetahuan. Sehingga kita dapat mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang membahas mengenai kehidupan manusia sebagai mahluk sosial.
SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.
Kelahiran Sosiologi Modern.
Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian dalam sosiologi.
SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI INDONESIA
Sejak jaman kerajaan di Indonesia sebenarnya para raja dan pemimpin di Indonesia sudah mempraktikkan unsur-unsur Sosiologi dalam kebijakannya, mengajarkan tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan-golongan yang berbeda, banyak mengandung aspek-aspek Sosiologi, terutama dalam bidang hubungan antar golongan (intergroup relations).
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, seorang sarjana Indonesia yaitu Soenario Kolopaking, untuk pertama kalinya memberi kuliah sosiologi (1948) pada Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta (kemudian menjadi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UGM .
Buku Sosiologi mulai diterbitkan sejak satu tahun pecahnya revolus fisik. Buku tersebut berjudul Sosiologi Indonesai oleh Djody Gondokusumo, buku karangan Hassan Shadily dengan judul Sosilogi Untuk Masyarakat Indonesia, Dll. Sekarang ini telah ada sejumlah Universitas Negeri yang mempunyai Fakultas Sosial dan politik atau Fakultas Ilmu Sosial.
OBJEK KAJIAN SOSIOLOGI
Objek Material
Yaitu kehidupan sosial, gejala-gejala, proses hubungan antara individu dalam masyarakat yang mempengaruhi kesatuan individu itu sendiri.
Objek Formal
Yaitu manusia sebagai mahluk sosial dan interaksi manusia dengan manusia serta proses yang timbul dari interaksi manusia tersebut di dalam masyarakat.
Objek Budaya
Yaitu faktor yang mempengaruhi interaksi antar manusia di dalam masyarakat berbudaya.
Objek Agama
Yaitu faktor yang dapat memicu dalam interaksi sosial masyarakat serta mempengaruhi hubungan manusia di dalam masyarakat beragama.