MindMap Gallery Manusia dan Agama
This is a clear mind map of religious concepts related to Manuka and Agama, primarily elucidating the meanings and implications of terms such as Ugensi Agamag and Estera Agamag. Each concept is further explained on several levels. The mind map thoroughly explores the core beliefs and rituals within the religious faith, interpreting the significance of these religious elements in the lives of believers, as well as their impact on community and cultural practices. Through in-depth analysis on various levels, this mind map not only provides a comprehensive perspective for understanding specific religions but also illustrates how religion plays its role at both individual and societal levels.
Edited at 2021-09-17 09:47:19Sơ đồ tư duy này, được tạo bằng EdrawMind, thảo luận về khái niệm và tầm quan trọng của bản sắc dân tộc (identitas nasional) ở Indonesia. Nó bao gồm các phần chính như "Pancasila sebagai Identitas Nasional", "Unsur-unsur Identitas Nasional", "Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional", và "Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional". Mỗi phần được phân tích chi tiết với các yếu tố như definisi, suku bangsa, agama, kebudayaan, bahasa, identitas fundamental, identitas instrumental, identitas ambivalent, identitas kulural, identitas politik, identitas sosial ekonomi, faktor objektif, faktor subjektif, faktor pendorong, faktor penghambat, dan faktor reaktif.
This is a clear mind map of National Identity: Concept and Urgency of National Identity, mainly elaborating on National Identity, National Identity, and other aspects. Each content is further explained on several levels. The mind map details the concept and urgency of national identity, aiding in a better understanding and mastery of the importance and impact of national identity.
This is a clear mind map of methodology for understanding Islam, mainly showcasing methods such as typological method, methods for understanding Islam according to version Depag, and more. Each method has been further explained on several levels. The map thoroughly outlines the various methodologies for understanding Islam, providing a comprehensive reference for comprehending and studying Islam.
Sơ đồ tư duy này, được tạo bằng EdrawMind, thảo luận về khái niệm và tầm quan trọng của bản sắc dân tộc (identitas nasional) ở Indonesia. Nó bao gồm các phần chính như "Pancasila sebagai Identitas Nasional", "Unsur-unsur Identitas Nasional", "Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional", và "Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional". Mỗi phần được phân tích chi tiết với các yếu tố như definisi, suku bangsa, agama, kebudayaan, bahasa, identitas fundamental, identitas instrumental, identitas ambivalent, identitas kulural, identitas politik, identitas sosial ekonomi, faktor objektif, faktor subjektif, faktor pendorong, faktor penghambat, dan faktor reaktif.
This is a clear mind map of National Identity: Concept and Urgency of National Identity, mainly elaborating on National Identity, National Identity, and other aspects. Each content is further explained on several levels. The mind map details the concept and urgency of national identity, aiding in a better understanding and mastery of the importance and impact of national identity.
This is a clear mind map of methodology for understanding Islam, mainly showcasing methods such as typological method, methods for understanding Islam according to version Depag, and more. Each method has been further explained on several levels. The map thoroughly outlines the various methodologies for understanding Islam, providing a comprehensive reference for comprehending and studying Islam.
Manusia dan Agama
istilah agama
para ahli membagi agama dalam dua sisi, yakni sisi etimologi dan terminologi.
etimologi kata agama berasal dari kata ad-din dan religi
bhs sansakerta
"a" memiliki arti tidak sedangkan
"gama" memiliki arti pergi
Ditinjau dari sumber ajaran
agama diklasifikassikan kepada dua hal
agama yang bersumber dari wahyu
agama yang bersumber dari perenungan seseorang secara mendalam (falsafi) sehingga menghasilkan suatu ajaran
jenis-jenis ajaran
agama langit ( samawi )
agama bumi (ardhi )
kesimpulan nya yaitu parah ahli sudah memikirkan dengan matang dan terperinci, untuk membentuk suatu istilah agama, yang bersumber dari dua hal yaitu dari wahyu, dan dari perenungan.
Tipologi keberagaman
Komarudin Hidayat menyebitkan adanya lima tipologi sikap keberagaman
eksklusivisme
sikap ekslusivisme akan melahirkan suatu pandangan ajaran yang paling benar hanyalah agama yang dipeluknya, sedangkan agama yang lain sesat dan wajib di kikis
inklusivisme
berpandang bahwa di luar agama yang dipeluknya juga terdapat kebenaran, meskipun tidak seutuh atau sesempurna agama yang di anutnya
pluralisme
menurut Komarudin Hidayat, sikap pluralisme lebih moderat dari sikap inklosivisme, dan ekslusivisme, ia berpandangan bahwa sacara teologis pluralitas agama dipandang sebagai suatu realitas.
eklektivisme
suatu sikap keberagaman yang berusaha mamilih dan mempertemukan berbagai segi ajaran agama yang di pandang baik dan cocok untuk dirinya.
universalimsme
bahwa pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama, hanya saja, karena faktor historis-antropologis, agama lalu tampil dalam format plural
kesimpulan nya: untuk menuju kenyakinan yang lebih dalam terhadap agama yang di pedomi, seorang manusia harus terlebih dahulu memahami isi agama, agar rasa kenyakinin tersebut semakin yakin, supaya dengan cara kita memilih agama yg kita pilih itu adalah benar. menurut saya jika ada seseorang yang masih belum yakin dengan ada nya agama di duia ini, seseorang tersebut bisa mempelajari kitab inji, taurat, zabur, dan Al-quran . supaya bisa menambah wawasan dan keyakinan tentang ilmu agama.
Kecenderungan/motif beragama
para penganut agama memberikan tanggapan atau respon terhadap doktrin agamanya. komarudin Hidayat membrikan tiga kecendrungan, yang menurutnya bukan sebagian suatu pemisahan.
Mistikal
respon keberagaman ,antar lain, ditandai dengan penekanannya pada penghayatan individual terhadap kehadiran Tuhan.
Humanis Fungsional
kecenderungan beragama dengan titik tekan pada penghayaran nilai-nilai kemanusiaan yang dianjurkan oleh agama
tipologi (profetis ideologika)
kecendrungan beragama ditandai penekananya pada misi sosial keagamaan dengan menggalng solidaritas da kekuatan
kesimpulan nya, bahwa setiap manusia memiliki keyakinan nya masing-masing, yaitu agama, yang di mana mereka yakini bahwa agama ini memiliki tujan yang baik untuk mengubah diri seseorang kearah yang benar.
Dimensi Agama
suatu ajaran yang membimbing manusia kepada Tuhanya, agama memiiki dimensi ajaran, meminjam istilah Nurcholis Majid dimensi ajaran ini disebut Trilogi ajaran ilahi
Dimensi ajaran tersebut yaitu
Dimensi Kredial
merupakan dimensi suatu doktrin yang harus di pegang oleh setiap pemeluk nya
Dimensi Ritual
merupakan konsekuensi logis dari dimensi kredial sehingga setiap orang yang meyakini Tuhanya harus tunduk pada setiap bentuk perintah dan larangannya
Dimensi Moral
merupakan buah dari ketaatan atas perintah ALLAH
kesimpulan, dimensi ajaran membawa manusia ke jalan yang benar, dan seseorang orang harus yakin yang dikatan oleh tuhan nya itu adalah benar, serta mengikuti perintah dari tuhan nya, yang sudah di tentukan, mana yang dan yang buruk.
Urgensi agama
dunia ini diwarnai oleh dua pemikiran yakni
yang percaya kepadda Tuhan (theism)
tidak percaya dengan tuhan (atheisme)
manusia biasa nya condong pada hal-hal tersebut
condong bertuhan (sense of theistic
manusia senantiasa merasakan adanya sesuatu kuasa dan sesuatu yang paling mempengaruhi diluar dirinya
condong pada sesuatu yang baik dan benar (sense of ethic)
manusia pada dasarnya tidak senang terhadap sesuatu hal yang salah dan buruk
condong pada sesuatu yang indah (sense of aestetik)
menusia senantiasa condong terhadap sesuatu yg indah, serasi, teratur, rapih,.
dalam ajaran islam, khususnya berkaitan dengan keyakinan harus didasarkan kepada hujjah (argumen) , islam melarang taglid dengan ikut ikutan kepadda agama nenek moyang
dan apabila dikatan kepada meereka: :ikutilah apa yang tekah diturunkan ALLAH," mereka menjawab: "(tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati (perbuatan) nenek moyang kami". "(apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". Q.S AL-Baqoroh;170
kesimpulannya, kita kembali kepada keyakinan kita, bahwa terbentuk nya agama adalah untuk menngubah diri seseorang, bukan hanya diri nya saja, tapi mereka percaya bahwa setelah seseorang meninggal, mereka akan kembali kepada kehidupan yang kedua yaitu (Neraka dan Surga). jika seseorang memiliih (percaya kepada tuhan), maka seseorang akan mendapatkan suatu arahan yg baik dan benar, dan jika memilih (tidak percaya dengan tuhan) maka seseorang tersebut tidak tau makna dari kehupan saat di dunia dan setelah meninggal kan dunia