Motivasi Berprestasi
297
3
Peta pikiran yang komprehensif tentang motivasi berprestasi
dan manajemen stres akademik.
dan manajemen stres akademik.
Tags:
Similar Mind Maps
Outline


Mangkunegara :
1. Memiliki Tingkat Tanggung Jawab Pribadi yang Tinggi
2. Berani Mengambil dan Memikul Resiko
3. Mengambil Keputusan yang Moderat
4. Memiliki Rencana Kerja yang Menyeluruh dan Berjuang Untuk Merealisasikan Tujuan
5. Memanfaatkan Umpan yang Konkrit dalam Semua Kegiatan yang Dilakukan
6. Mencari Kesempatan Untuk Merealisasikan Rencana yang Telah Diprogramkan
Susanto :
1. Mempunyai Tanggung Jawab Pribadi
2. Menetapkan Nilai yang Akan Dicapai atau Menetapkan Standar Ungulan
3. Berusaha Bekerja Kreatif, yakni Gigih dan Giat Mencari Cara Kreatif Untuk Menyelesaikan Tugas
4. Berusaha Mencapai Cita-cita
5. Mengadakan Antisipasi Agar Tidak Terjadi Kegagalan
6. Melakukan Kegiatan Sebaik-baiknya.
Purwanto :
1. Persistance atau Ulet dalam tugas prestasi terutama pada waktu menghadapi rintangan seperti kesulitan, kebosanan, ataupun kelelahan.
2. Effort atau mengerahkan usaha baik berupa usaha secara fisik maupun usaha secara kognitif seperti misalnya menerapkan strategi kognitif ataupun strategi metakognitif
3. Choice atau memilih terlibat dalam tugas akademik daripada tugas-tugas nonakademik

Menurut Hamalik :
1. Pemberian Penghargaan
2. Keberhasilan dan Tingkat Aspirasi
3. Pemberian Pujian
4. Kompetesi dan Kooperatif
5. Pemberian Harapan
McCelland :
1. Kemungkinan Untuk Sukses
2. Ketakutan Akan Kegagalan
3. Value
4. Self-Effacy
5. Usia
7. Pengalaman
8. Jenis Kelamin
Faktor Eksternal :
1. Lingkungan
2. Sosial
3. Hubungan Individual
Mangkunegara :
1. Tingkat Kecerdasan (IQ)
2. Kepribadian

McCelland :
1. Tanggung Jawab
2. Mempertimbangkan Resiko Pemilihan Tugas
3. Memperlihatkan Umpan Balik
4. Kreatif dan Inovatif
5. Waktu Penyelesaian Tugas
6. Keinginan Menjadi yang Terbaik
Orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi ditandai dengan :
1. Mengambil Tanggung Jawab Pribadi Atas Perbuatannya
2. Mencari Feedback Tentang Perbuatannya
3. Adanya Kecenderungan untuk memilih resiko yang moderat atau sedang dalam melakukan tugasnya
4. Berusaha Melakukan Sesuatu Dengan Cara Baru (Inovatif) dan Kreatif
Robbins & Judge :
Orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi ditandai dengan :
1. Menyukai Tugas yang Memiliki Taraf Kesulitan Sedang
2. Bertanggung Jawab Secara Pribadi Atas Kinerjanya
3. Menerima Umpan Balik
Mangkunegara :
Orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi ditandai dengan :
1. Memiliki Tanggung Jawab Pribadi yang Tinggi
2. Memiliki Program Kerja Berdasarkan Rencana dan Tujuan yang Realitstik Serta Berjuang Untuk Merealisasikannya
3. Memiliki Kemampuan Untuk Mengambil Keputusan dan Berani Mengambil Resiko yang Dihadapinya
4. Melakukan Pekerjaan yang Berarti dan Menyelesaikannya Dengan Hasil yang Memuaskan
5. Mempunyai Keinginan Menjadi Orang yang Terkemuka yang Menguasai Bidang Tertentu

Henry Alexander Murray
Motivasi Berprestasi adalah sebagai hasrat atau tendensi untuk mengerjakan sesuatu yang sulit secepat dan sebaik mungkin.
Rabideu
Motivasi ialah daya penggerak individu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya.
Parson, Hinson & Brown
Motivasi Berprestasi adalah pendorong untuk suskses, hasrat untuk maju, percaya pada kemampuan dan kepantasan diri.
Gunarsa
Motivasi Berprestasi diartikan juga sebagai sesuatu yang ada dan menjadi ciri dari kepribadian seseorang dan dibawa dari lahir yang kemudian ditumbuhkan dan dikembangkan melalui interaksi dengan lingkungan.
Santrock
Motivasi Berprestasi merupakan dorongan dan keyakinan seorang individu untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil baik.
Chaplin
Motivasi Berprestasi adalah merupakan keinginan seseorang untuk memperoleh kesuksesan atau mencapai apa yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki, keterlibatan diri individu terhadap suatu tugas, harapan untuk berhasil dalam suatu tugas yang diberikan, serta dorongan untuk menghadapi rintangan-rintangan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan secara cepat dan tepat.
McCelland
Motivasi Berprestasi yaitu usaha pada tiap individu dalam mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menjalankan semua kegiatan yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai target-target tertentu yang harus dicapainya.
Robbins & Judge
Motivasi Berprestasi sebagai dorongan individu dalam melakukan sesuatu secara maksimal dengan menggunakan seluruh kemampuannya untuk unggul dari individu yang lainnya hingga individu tersebut mencapai kesuksesa.
Mankunegara
Motivasi Berprestasi sebagai suatu dorongan individu dalam melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat tepuji.
Munandar
Motivasi Berprestasi adalah dorongan yang kuat untuk berhasil, dimana individu hanya berfokus untuk mengejar prestasi dari pada imbalan terhadap keberhasilan, individu juga akan lebih bersemangat untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan selalu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Woolfolk
Motivasi Berprestasi adalah keinginan untuk meraih kesuksesan dan keunggulan dengan menggunakan daya kemampuan yang dimiliki secara maksimal.
Mylsidayu
Motivasi Berprestasi merupakan suatu dorongan yang terjadi dalam diri individu untuk senantiasa meningkatkan kualitas tertentu dengan sebaik-baiknya atau lebih dari biasa dilakukan.
Siagian
Motivasi Berprestasi adalah orang yang berusaha berbuat sesuatu lebih baik dibandingkan dengan orang lain dengan cara memperlihatkan keunggulannya.
As'ad
Motivasi Berprestasi merupakan kebutuhan untuk mencapai sukses yang diukur berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang.
Pintrich
Motivasi Berprestasi sebagai suatu proses internal yang mengaktifan, menuntun, dan memperhatikan perilaku dari waktu ke waktu.
Schunk, Pintrichdan Meece
Motivasi Berprestasi merupakan proses dimana aktvitas yang tetuju pada suatu tujuan didorong dan dipertahankan.
Nicholl
Motivasi Berprestasi merupakansuatu motivasi yang diarahkan untuk mengembangkan ataupun meningkatkan kemampuan yang tinggi.

Stress Akademik
Sarafino dan Smith
Stress merupakan kondisi dimana individu merasa tidak bisa menghadapi tuntutan-tuntutan dari lingkungan mereka, sehingga merasa tegang dan tidak nyaman.
Wilks
Stress Akademik adalah perpaduan antara tuntutan akademis yang tinggi dengan kemampuan menyesuaikan diri individu yang rendah.
Govaert & Gregore
Stress Akademik adalah kondisi individu yang mengalami tekanan yang bersumber dari persepsi dan penilaian mahasiswa tentang stresor akademik.
Kadapati & Vijayalaxmi
Stress Akademik adalah perpaduan dari tuntutan terkait akademik yang melebihi sumber daya adaptif yang dimiliki individu.
Olejnik dn Holschuh
Stress Akademik yaitu suatu respon yang muncul karena terlalu banyaknya tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan individu .
Carveth
Stress Akademik adalah persepsi indisvidu terhadap banyaknya pengetahuan yang harus dikuasai dan persepsi terhadap ketidakcukupan waktu untuk mengembangkan pengetahuan yang harus dikuasai tersebut
Ciri-ciri Stress Akademik dan Cara Mengatasinya
Gejela Biologis
Grogi, Sakit Perut, Sakit Kepala dan Detak Jantung yang Meningkat
Cara mengatasinya adalah membuat badan kita senyaman mungkin dengan bernyanyi, menarik, menghembuskan nafas, istighfar, berbicara dengan tenang dan beralih ke pembicaraan santai untuk mengurangi reaksi biologis dari stress akademik
Reaksi Psikologis
Sering mengalami kelupaan baik dalam melakukan kegiatan maupun lupa dengan poin-poin yang ingin disampaikan, hal ini terjadi sebelum mereka melakukan manajemen waktu sementara setelah melakukan manajemen waktu maka reaksi lupa tersebut dapat dikurangi
Terkait dengan perasaan sedih, seseorang merasa sedih yang mendalam. Adanya tekanan baik dari dalam diri maupun dari lingkungan keluarga dan teman sekitar. Hal ini menimbulkan motivasi untuk segera menyelesaikan kuliah namun ada juga yang merasa semakin down dengan tekanan tersebut
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stress Akademik
Puspitasari W :
a. Faktor Eksternal
1. Pola Pikir
2. Kepribadian
3. Keyakinan
b. Faktor Eksternal
1. Pelajaran yang Padat
2. Tekanan untuk Berprestasi Tinggi
3. Dorongan Status Sosial
Yumba :
1. Hubungan dengan orang lain
2. Faktor Personal
3. Faktor Akademis
4. Faktor Lingkungan
Fink :
1. Faktor Biologis
2. Faktor Lingkungan
Aspek-aspek Stress Akademik
Sun, Dunne dan Hou :
1. Tekanan Belajar
2. Beban Tugas
3. Kekhawatiran Terhadap Nilai Aspek Intelektual berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru
4. Ekspektasi Diri
5. Keputusasaan
Hardjana :
1. Fisikal Aspek
2. Emosional Aspek
3. Intelektual Aspek
4. Intepersonal Aspek
Upaya Manajemen Waktu Mahasiswa
Mahasiswa melakukan manajemen waktu dengan menjadwalkan kegiatan keseharian yang berarti mereka paham tentang pentingnya kontrol waktu dalam keseharian, menetapkan tujuan dan prioritas untuk segera mennyelesaikan kuliah dan memprioritaskan pengerjaan tugas kampus dan mengurangi jadwal bersantai/bermain
Upaya manajemen waktu dilakukan untuk mempercepat kerja penyelesaian tugas dan mengurangi dampak stress akademik yang ada. Peran dari Manajemen waktu dapat membantu mahasiswa mempergunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin untuk tidak menunda pekerjaan sehingga tujuan dapat segera terealisasi dan stres akademik yang dialami menjadi teratasi.
Manajemen Stress Akademik
- Skill Coping
1. Problem-Focused Coping
2. Emotion-Focused Coping
3. Defense Mechanism Emotion