MindMap Gallery Internal risk management
This mind map of internal risk management clearly presents key areas such as trade finance, Islamic finance, and credit reporting, with each area further divided into multiple levels like guarantee concepts and credit certifications. As a visual thinking tool, the mind map displays the central idea or problem in a radiant structure, consisting of themes, branches, and keywords to mimic the neural network structure of the human brain. This graphical way of expression helps to enhance memory, organize information, and stimulate creativity.
Edited at 2023-06-25 10:49:01The trade contract mind map precisely summarizes key elements such as risk management, financial impact, and trend forecasting, elaborating on details like general outcomes and risk challenges. It offers a structured perspective that clarifies the understanding and application of trade contract essentials while promoting strategic thinking.
This mind map of internal risk management clearly presents key areas such as trade finance, Islamic finance, and credit reporting, with each area further divided into multiple levels like guarantee concepts and credit certifications. As a visual thinking tool, the mind map displays the central idea or problem in a radiant structure, consisting of themes, branches, and keywords to mimic the neural network structure of the human brain. This graphical way of expression helps to enhance memory, organize information, and stimulate creativity.
This mind map of risk management within a system clearly presents key aspects such as procedure settings, design, and launch, with each aspect further divided into multiple levels like suppliers, customers, and sales. As a visual thinking tool, the mind map displays the central idea or problem in a radiant structure, consisting of themes, branches, and keywords to mimic the neural network structure of the human brain. This graphical way of expression helps to enhance memory, organize information, and stimulate creativity.
The trade contract mind map precisely summarizes key elements such as risk management, financial impact, and trend forecasting, elaborating on details like general outcomes and risk challenges. It offers a structured perspective that clarifies the understanding and application of trade contract essentials while promoting strategic thinking.
This mind map of internal risk management clearly presents key areas such as trade finance, Islamic finance, and credit reporting, with each area further divided into multiple levels like guarantee concepts and credit certifications. As a visual thinking tool, the mind map displays the central idea or problem in a radiant structure, consisting of themes, branches, and keywords to mimic the neural network structure of the human brain. This graphical way of expression helps to enhance memory, organize information, and stimulate creativity.
This mind map of risk management within a system clearly presents key aspects such as procedure settings, design, and launch, with each aspect further divided into multiple levels like suppliers, customers, and sales. As a visual thinking tool, the mind map displays the central idea or problem in a radiant structure, consisting of themes, branches, and keywords to mimic the neural network structure of the human brain. This graphical way of expression helps to enhance memory, organize information, and stimulate creativity.
Manajemen Risiko dalam Kontrak Pembiayaan Perdagangan Syariah
information
fasilitas dari ITF di Bank Malaysia
Operasi Islamic Trade Finance (ITF)
Letter of Credit-i
Standby Letter of Credit-i
Penggunaan ITF ( Islamic Trade Finance ) ditawarkan pada pihak bank Islam Malaysia mencakup Letter of Credit-i , sebagai pembayaran dalam perdagangan internasional dengan -syarat larangan atas bunga (riba), spekulasi, dan transaksi yang melibatkan barang-barang haram. dan mencakup Standby Letter of Credit-i sebagai jaminan keuangan dengan syarat larangan adany riba , gharar (ketidakpastian), maisir (perjudian), haram
point
macam fasilitas
Letter of Credit-i (LC-i)
1.1 Letter of Credit Islam Menurut Konsep al-Wakalah
1.2 Letter of Credit Syariah Menurut Konsep al –Kafalah
Standby Letter of Credit-i (SBLC-i) atau Surat Kredit Siaga- I
metode
metode kualitatif
metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan ( wawancara - data isu dan data operasional
point
1. Letter of Credit-i (LC-i)
Letter of Credit (LC) adalah instrumen pembayaran yang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional . perbedaan antara LC-i dan LC adalah kontrak yang mendasari LC-i harus sesuai dengan Syariah. Terdapat dua akad syariah yang paling umum digunakan dalam operasi LC-i, yaitu wakalah dan murabahah. Proses LC melibatkan tiga pihak utama: bank pembuka LC (biasanya bank importir), bank penjamin (biasanya bank eksportir), dan penerima manfaat (eksportir).
1.1 Letter of Credit Islam Menurut Konsep al-Wakalah
pembahasan
bank yang bertindak sebagai wakalah (agen) di mana bank akan bertindak atas nama pembeli dalam menerbitkan Letter of Credit dan semua operasi selanjutnya ( (Fauziah Ahmad et al. 2017; Ismail et al. 2016)
bank pembeli akan menerbitkan LC-i kepada bank penjual yang berfungsi sebagai wakalah (agen) untuk penjual dan melakukan tugas serupa seperti yang dilakukan oleh bank yang ditunjuk oleh pembeli-biasanya, bank lokal di negara penjual, yang memiliki hubungan bisnis dengan penjual. Dan bank penjual akan meninjau proforma invoice, dan syarat dan ketentuan yang disebutkan dalam kontrak untuk memastikan bahwa hal tersebut dapat dipenuhi oleh penjual.
1.2 Letter of Credit Syariah Menurut Konsep al –Kafalah
pembahasan
Letter of Credit dengan konsep Kafalah (jaminan), konsepnya sedikit berbeda dengan wakalah
komponen yang terlibat dalam Letter of Credit
pihak-pihak yang berkontrak-penjamin (kafil)
penerima jaminan (makful lahu)
pihak yang dijamin (makful'nahu)
penawaran (ijab) oleh penjamin
2. Standby Letter of Credit-i (SBLC-i) atau Surat Kredit Siaga- I
SBLC-i memberikan jaminan kepada penerima jaminan bahwa bank yang mengeluarkan SBLC-i akan membayar sejumlah uang , jika terjadi ketidakpenuhan atau pelanggaran dalam kontrak yang telah ditetapkan. Konsep yang diterapkan dalam SBLCi dapat berupa wakalah atau kafalah, dan hal ini tergantung dari tujuan SBLC-i berdasarkan pemohon . SBLC-i sering digunakan dalam transaksi perdagangan internasional seperti pembelian barang dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun di negara-negara di mana bank dilarang mengeluarkan jaminan, SBLC-i adalah metode yang paling tepat digunakan. SBLC-i menjamin kinerja, utang, atau pembayaran pemohon. SBLC-i diaktifkan jika terjadi "gagal bayar" atau "tidak berkinerja" oleh pemohon
general results
LC memfasilitasi proses pembayaran yang aman dan efisien antara eksportir dan importir, serta melindungi kepentingan masing-masing pihak
Penggunaan LC-i telah mendapatkan daya tarik yang cukup besar di ITF ( terutama di Malaysia ) , hingga telah menjadi pilihan masyarakat karena rasa aman bagi pembeli dan penjual
Namun ada beberapa masalah dari hal tersebut
1. adanya ragam penipuan , yang melibatkan LC seperti pemalsuan dokumen (misalnya, bill of lading, delivery order, dan faktur) dan telah menjadi penelitian sebelumnya (Bassindale 1996; CheHashim dan Mahdzan 2014; Kumar 2000)
2. ketidakpastian , biasanya terjadi pada saat proses pemesanan . Dalam Hukum Syariah, setiap transaksi yang mengandung ketidakpastian (gharar) harus dihindari, oleh karena itu ketika terdapat ketidakpastian dalam kontrak perjanjian, maka secara otomatis kontrak tersebut menjadi batal.
conclution
pada delivery order
dengan dokumen pendukung tambahan bersama dengan delivery order yang mewakili rincian transportasi
dengan permasalahan SBLC-I
adanya diskusi antara pembeli dan penjual dengan jelas apakah mereka membutuhkan bank sebagai penasihat atau penjamin transaksi jual beli untuk memastikan transaksi perdagangan mereka berjalan dengan lancar tanpa penundaan dan biaya tambahan. Ketidakpastian kontrak atau perjanjian akan menyebabkan batalnya kontrak
Islamic Trade Finance
hana wijaya . 21130210242