Tahun 2000-an: Traffic IP didominasi oleh suara dan data

Voice traffic: Kebutuhan bandwidth dapat diprediksi

Data traffic: Tidak real-time dan bandwidth tidak dapat diprediksi

Traffic video semakin penting

Cisco VNI: Traffic video 70% pada 2017, proyeksi 82% pada 2022

Traffic video seluler mencapai 60,9 exabyte per bulan pada 2022

Volume traffic lebih besar dari kapasitas jaringan

Perangkat mengantri paket di memori

Antrian paket menyebabkan penundaan

Jumlah paket yang diantrekan terus bertambah, dapat menyebabkan paket hilang

Tanpa mekanisme QoS, paket sensitif waktu dapat hilang dengan frekuensi yang sama dengan data non-sensitif waktu.

Contoh: Dalam VoIP, jitter dikompensasi dengan playout delay buffer.

Packet loss yang berlebihan dapat menyebabkan masalah dalam audio atau video real-time.

Delay (Latency)

BandWidth

Jenis-Jenis Delay

Sensitif terhadap penundaan dan kehilangan paket.

Prioritas lebih tinggi dan menggunakan rentang port RTP 16384 hingga 32767.

Toleransi latency < 150 ms, jitter < 30 ms, dan kehilangan paket < 1%.

Membutuhkan setidaknya 30 Kbps bandwidth.

Tidak dapat diprediksi, bursty, dan kurang tahan terhadap kehilangan paket.

Prioritas UDP port seperti 554 untuk Real-Time Streaming Protocol (RSTP).

Toleransi latency < 400 ms, jitter < 50 ms, dan kehilangan paket video < 1%.

Membutuhkan setidaknya bandwidth 384 Kbps hingga 20 Mbps.

Aplikasi data tidak toleran terhadap kehilangan data dan menggunakan TCP untuk kualitas transfer.

Bisa lancar atau bursty, dan biasanya lebih sensitif terhadap penundaan daripada suara dan video.

Perlu mempertimbangkan Quality of Experience (QoE) terkait misi aplikasi.