Postpartum Care: Management of Uterine Contractions

This is a mindmap about postpartum care, focusing on the management of uterine contractions and the early stages of recovery. The diagram includes details on patient evaluation, diagnosis, objective findings, and possible issues such as atonic uterus. The treatment plan emphasizes interventions like uterine massage, vital sign monitoring, and proper post-birth care. It also outlines contraindications, including preventing sudden movements post-delivery and the importance of gentle care to avoid further complications.

Edited at 2025-01-31 11:57:25

kkim8813@gmail.com

Postpartum Care: Management of Uterine Contractions

kkim8813@gmail.com

Recommended to you
Outline

general surgery
- 875
- 1
Oliveettom
chronic asthma
- 1.1k
- 5
Oliveettom
denture
- 923
- 4
- 2
Oliveettom
congestive heart failure
- 961
- 3
Oliveettom
Hepatitis
- 1.1k
- 4
Oliveettom
nursing management for dextroa
- 344
- 3
- 1
Oliveettom
development of a virtual platform
- 245
- 2
- 1
Roy Mustang
autonomic nervous system
- 941
- 7
Roy Mustang
Systems of Human Body
- 512
- 10
- 2
Roy Mustang
Fruit for Patient
- 238
- 2
MMkbtXpa

P1A0 Postpartum 2 jam

Data Subjektif

Nama :Ny. J Nama Suami:Tn.R Umur :25 Umur :25 tahun Suku/Kebangsaan:Sunda/Indonesia Agama :Islam Agama : Islam Pendidikan :SMK Pendidikan : SMK Pekerjaan :IRT Pekerjaan:Karyawan swasta Alamat rumah:CMR Blok M-12, Desa Cimanggung, Kecamatan Cimanggung Telp:088200xxxxxx

Ibu mengatakan pandangan kabur dan lemas setelah dari kamar mandi , darah yang keluar sangat banyak

Melahirkan 2 jam yang lalu, riwayat persalinan normal/spontan , Waktu Persalinan : tanggal 16-01-2025 Pukul 00:18 WIB, persalinan spontan, Persalinan Ke : 1 (satu) Catatan waktu : Kala I : 17 Jam 40 Menit Kala II : 0 Jam 38 Menit Kala IV : 2 Jam - Menit, plasenta lahir spontan, Perdarahan: Kala I tidak ada ml; Kala II ±150ml ;Kala III ±100ml;Kala IV ±50 ml. terdapat luka perinium , sudah dijahit. Bayi Lahir tgl : 16-01-2025 Pukul : 00:18 WIB BB: 3250 gr ;PB51 cm .

Data Objektif

Keadaan umum Kesadaran : compos mentis TTV: TD :90/70 mmHg, P : 90 x/m, R :28x/m, Pemeriksaan fisik Wajah dan bibir tapak pucat Mata: Konjungtiva : Pucat Sklera mata : Putih Abdomen : Uterus TFU / Involusi uteri: tidak teraba/lembek Kontraksi uterus: tidak ada Kandung kencing : kosong Genetalia : Jumlah pengeluaran ±450 ml Ekstremmitas : teraba dingin

TANDA-TANDA SYOK Kulit pucat, dingin, dan berkeringat Denyut nadi cepat dan lemah Pernapasan cepat dan sesak napas Tekanan darah rendah Pusing, lemas, dan pingsan Bibir dan kuku jari membiru Penurunan kesadaran Buang air kecil berkurang atau berhenti

Masalah

Perdarahan Atonia Uterus

uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan sehingga uterus dalam keadaan relaksasi penuh, melebar, lembek, dan tidak mampu menjalankan fungsi oklusi pembuluh darah

Penyebab Atonia Uteri 1.Partus lama yang mengakibatkan inersia uteri. 2.Pembesaran uterus yang berlebihan pada waktu hamil seperti pada kehamilan kembar, hidramnion, atau janin besar. 3.Status paritas (multiparitas dan grande multipara) 4.Anastesi umum, terutama halotan atau siklopropana 5.Kesalahan penatalaksanaan kala III 6.Pemisahan plasenta inkomplit 7.Retensi kotiledon, fragmen plasenta atau membrane. 8.Persalinan cepat 9.Plasenta previa 10.Solusio plasenta 11.Kelainan urterus 12.Kandung kemih penuh

Pencegahan dan penanganan awal Setelah bayi lahir, dilakukan masase uterus dengan arah gerakan sirkular atau maju mundur sampai uterus menjadi keras dan berkontraksi dengan baik Penanganan awal atonia uteri bisa dilakukan dengan memeriksa ukuran dan tonus uterus dengan meletakkan satu tangan di fundus uteri dan melakukan masase untuk mengeluarkan bekuan darah di uterus dan vagina. Apabila terus teraba lembek dan tidak berkontraksi dengan baik, maka perlu dilakukan masase yang lebih keras dan pemberian oksitosin.

a.Pijat uterus agar berkontraksi dan keluarkan bekuan darah. b.Kaji kondisi ibu (denyut jantung, tekanan darah, warna kulit, kesadaran, kontraksi uterus) dan perkirakan banyaknya darah yang sudah keluar. Jika ibu dalam kondisi syok, pastikan jalan napas dalam kondisi terbuka. c.Berikan oksitosin (oksitosin untuk 10 IU IV dan ergometrin 0,5 mikrogram IV). Berikan melalui IM apabila tidak bisa melalui IV. d.Kandung kemih selalu dalam kondisi kosong. e. Awasi agar uterus tetap berkontraksi dengan baik. Tambahkan 40 IU oksitosin dalam 1 liter cairan infus dengan tetesan 40 tetes/menit.

Diagnosa : P1A0 postpartum 2 jam dengan atonia uteri

PENATALAKSANAAN 1. Memberitahukan kepada keluarga keadaan ibu, : keluarga mengerti 2.Memasang infus intravena : infus terpasang 3.Melakukan masase uterus untuk merangsang uterus berkontraksi : dilakukan , uterusberkontraksi 4.Memfasilitasi ibu hidrasi dengan memberikan the manis hangat : dilakukan 5.Memantau tanda-tanda vital : TD, Nadi, Respirasi, Pengeluararan darah, 6.Mengajarkan ibu cara memasase uterus dan memberitahukan tujuan dan manfaatnya: ibu mengerti 7.Menjelaskan tanda bahaya pada ibu postpartum : ibu memahami

Hal yang harus dihindari Jangan pernah meningggalkan ibu seorang diri sampai perdarahan telah terkendali dan keadaan umum ibu telah stabil.

Nama pengkaji : Ika Rahayu Tanggal Pengkajian :16 Januari 2025 Jam Pengkajian :02:20 WIB Tempat : Praktek Mandiri bidan Reni Anggrae